Makalah Agama – Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba
akan memberikan
Contoh Makalah Agama barang kali di antara anda ada yang sedang
di tugaskan oleh guru atau dosen silahkan anda gunakan
contoh makalah agama dari saya sebagai sumber referensinya.
Saya juga pernah memberikan beberapa contoh makalah seperti
Contoh Makalah Kesehatan dan
Contoh Makalah Pencemaran Tanah, Semoga saja
dengan diberikannya
contoh makalah dibawah ini, bisa dijadikan panduan bagi
teman teman yang kebetulan lagi mencari contoh makalah buat keperluan sekolah,
kuliah, atau yang lain . Langsung saja kita lihat !!
I. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Dilihat dari segi Agama dan Budaya yang masing – masing memiliki keeratan satu
sama lain, sering kali banyak di salah artikan oleh orang – orang yang belum
memahami bagaimana menempatkan posisi Agama dan posisi Budaya pada suatu
kehidupan.
Penulis masih sering menyaksikan adanya segelintir masyarakat yang mencampur
adukkan nilai – nilai Agama dengan nilai – nilai Budaya yang padahal kedua hal tersebut
tentu saja tidak dapat seratus persen disamakan, bahkan mungkin berlawanan.
Demi terjaganya esistensi dan kesucian nilai – nilai agama sekaligus memberi
pengertian, disini penulis hendak mengulas mengenai Apa itu Agama dan Apa itu
Budaya, yang tersusun berbentuk makalah dengan judul “Agama dan Budaya”.
Penulis berharap apa yang diulas, nanti dapat menjadi paduan pembaca dalam
mengaplikasikan serta dapat membandingkan antara Agama dan Budaya.
II.
PERUMUSAN
Adapun hal – hal yang akan penulis
bahas disini antara lain:
A. Pengertian Agama dan Budaya
B. Unsur – unsur Agama dan Budaya
C. Bentuk – bentuk Agama dan Budaya
D. Hubungan Agama dan Budaya
III.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN
Pengertian Agama : Dalam masyarakat Indonesia selain dari kata agama, dikenal
pula kata “din” ( ) dari bahasa Arab dan kata “religi” dari bahasa Eropa. Agama
berasal dari kata Sanskrit. Satu pendapat mengatakan bahwa kata itu tersusun
dari dua kata, “a” yang berarti tidak dan “gama” yang berarti pergi, maka kata
Agama dapat diartikan tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi turun – temurun.
Sedangkan kata “Din” itu sendiri dalam bahasa Semit berarti undang – undang
atau hukum. Dalam bahasa Arab kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan,
patuh, hutang, balasan, kebiasaan.
Adapula kata Religi yang berasal dari bahasa Latin. Menurut satu pendapat
asalnya ialah “relegere” yang mengandung arti mengumpulkan, membaca dan dapat
juga kata relegare juga bisa diartikan mengikat. Oleh karena itu agama adalah
suatu ketetapan yang dibuat oleh Tuhan Yang Maha Esa secara mutlak atau tanpa
adanya campur tangan siapa saja.
Pengertian Kebudayaan : ditinjau dari sudut Bahasa Indonesia, kebudayaan
berasal dari bahasa Sansakerta “Buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang
berarti budi atau akal. Pendapat lain megatakan juga bahwa kata budaya adalah
sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budidaya, yang mempunyai arti
“daya” dan “budi”. Karena itu mereka membedakan antara budaya dan kebudayaan.
Sedangkan budaya sendiri adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan
rasa; dan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut.[1]
UNSUR – UNSUR AGAMA DAN KEBUDAYAAN
1. Unsur – unsur penting yang terdapat dalam Agama ialah :
- Unsur Kekuatan Gaib : Manusia merasa dirinya lemah dan berhajat pada kekuatan
gaib itu sebagai tempat minta tolong. Oleh karena itu, manusia merasa harus
mengadakan hubungan baik dengan kekuatan gaib tersebut. Hubungan baik ini dapat
diwujudkan dengan mematuhi perintah dan larangan kekuatan gaib itu sendiri.
- Keyakinan Manusia : bahwa kesejahteraannya di dunia ini dan hidupnya di
akhirat tergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib yang
dimaksud. Dengan hilangnya hubungan baik itu, kesejahteraan dan kebahagiaan
yang dicari akan hilang pula.
- Respons yang bersifat Emosionil dari manusia : Respons itu bisa mengambil
bentuk perasaan takut, seperti yang terdapat dalam agama – agama primitif, atau
perasaan cinta, seperti yang terdapat dalam agama – agama monoteisme.
Selanjutnya respons mengambil bentuk penyembahan yang terdapat dalam agama
primitif, atau pemujaan yang terdapat dalam agama – agama monoteisme. Lebih
lanjut lagi respons itu mengambil bentuk cara hidup tertentu bagi masyarakat
yang besangkutan.
- Paham adanya yang kudus (saered) dan suci : dalam bentuk kekuatan gaib, dalam
bentuk kitab yang mengandung ajaran – ajaran agama bersangkutan dan dalam
bentuk tempat – tempat tertentu.
2. Adapun Unsur Kebudayaan yang bersifat universal yang dapat kita sebut
sebagai isi pokok tiap kebudayaan di dunia ini, adalah sebagai berikut :
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia sehari – hari misalnya : pakaian,
perubahan, alat rumah tangga, senjata dan sebagainya.
2. Sistem mata pencaharian dan sistem ekonomi. Misalnya : Pertanian, peternakan,
sitem produksi.
3. Sistem kemasyarakatan, misalnya : kekerabatan, sistem perkawinan, sistem
warisan.
4. Bahasa sebagai media komunikasi, baik lisan maupun tertulis.
5. Ilmu Pengetahuan
6. Kesenian, misalnya : seni suara, seni rupa, seni gerak.
7. Sistem Regili.[2]
BENTUK – BENTUK AGAMA DAN KEBUDAYAAN
(1) Pada dasarnya bentuk Agama ada yang bersifat primitif dan ada pula yang
dianut oleh masyarakat yang telah meninggalkan fase keprimitifan. Agama – agama
yang terdapat dalam masyarakat primitif ialah Dinamisme, Animisme, Monoteisme
dll, adapun pengertiannya adalah sebagai berikut :
Ø Pengertian Agama Dinamisme ialan : Agama yang mengandung kepercayaan pada
kekuatan gaib yang misterius. Dalam faham ini ada benda – benda tertentu yang
mempunyai kekuatan gaib dan berpengaruh pada kehidupan manusia sehari – hari.
Kekuatan gaib itu ada yang bersifat baik dan ada pula yang bersifat jahat. Dan
dalam bahasa ilmiah kekuatan gaib itu disebut ‘mana’ dan dalam bahasa Indonesia
‘tuah atau sakti’.
Ø Pengertian Agama Animisme ialah : Agama yang mengajarkan bahwa tiap – tiap
benda, baik yang bernyawa maupun tidak bernyawa, mempunyai roh. Bagi masyarakat
primitif roh masih tersusun dari materi yang halus sekali yang dekat menyerupai
uap atau udara. Roh dari benda – benda tertentu adakalanya mempunyai pengaruh
yang dasyat terhadap kehidupan manusia, Misalnya : Hutan yang lebat, pohon
besar dan ber daun lebat, gua yang gelap dll.
Ø Pengertian Agama Monoteisme ialah : Adanya pengakuan yang hakiki bahwa Tuhan
satu, Tuhan Maha Esa, Pencipta alam semesta dan seluruh isi kehidupan ini baik
yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
(2) Bentuk – bentuk Kebudayaan.
1. Kebudayaan Islam
Islam berkembang sejak diutusnya seorang Rasul yang bernama Nabi Muhammad SAW,
dimana Ajaran – ajaran Islam sendiri masih sangat kental dan suci, namun
sejalan dengan perkembangan dunia dan perubahan zaman, Ajaran – ajaran Islam
pun kian marak dijadikan sebuah Budaya, yang akhirnya masyarakat sendiri sulit
membandingkan antara Agama dengan Budaya.[3]
Contohnya : Masalah busana muslim “Jilbab”, di zaman dahulu busana muslim atau
jilbab adalah pakaian yang menutup aurat, pakaian longgar dan panjang, seperti
yang difirman Allah SWT dalam Al – Qur’an An – Nur : 31 (“ Katakanlah kepada
wanita yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara
kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa
tampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung kedadanya, dan
janganlah menampakka perhiasannya kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka
atau ayah suami mereka atau putra – putra mereka atau putra – putra suami
mereka ………….” ).[4]
Sedangkan zaman sekarang jilbab menjadi sebuah model atau gaya yang mana tidak
lagi melihat pada tuntunan Islam.
Contoh lain : Pernikahan dahulu pernikahan cukup hanya dengan sebuah Aqad nikah
(Ijab qobul) kemudian untuk memberitakan sebuah pernikahan hanyalah mengundang
para tetangga atau saudara terdekat, itupun dalam suasana yang cukup sederhana,
tetapi sekarang pernikahan bak sebuah pesta hajat yang besar, penggunaan adat
istiadat pun dalam pernikahan kian marak terjadi dan akhirnya menjadi sebuah
budaya yang sulit dihilangkan.
2. Kebudayaan Romawi Timur
Kerajaan Romawi didirikan pada tahun 753. Budaya Romawi pada umumnya beragama
Nasrani. Dalam Kebudayaannya dikenal 3 muhzab yang termasyur yaitu :
1. Mazhab Yaaqibah, yang bertebaran di Mesir, Habsyah Mazhab ini berkeyakinan
bahwa Isa Almasih adalah Allah.
2. Mazhab Nasathirah yang betebaran di Mesir, Irak, Persia
3. Mazhab Mulkaniyah, Kedua Mazhab ini berkeyakinan bahwa dalam diri Al – Masih
terdapat 2 tabiat yaitu :
1) Tabiat ketuhanan.
2) Tabiat kemanusiaan.[5]
3. Kebudayaan Persia
Dalam sejarah kebudayaan Persia, masyarakatnya banyak yang menyembah berbagai
alam nyata, seperti langit, cahaya, udara, air dan api. Api dilambangkan
sebagai Tuhan baik, sehingga mereka menyembah api yang selalu dinyalakan
didalam rumah – rumah.[6]
4. Persia Kebudayaan Arab Jahilliyah
Disebut Arab Jahilliyah karena sebelum Islam datang mereka adalah pembangkang
kepada kebenaran. Budaya orang – orang Arab Jahilliyah adalah menyembah berhala
karena itulah mereka terus menentang kebenaran meski di ketahui dan didasari
kebenarannya oleh mereka.[7]
HUBUNGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN
Agama dalam pengertian “Addien”, sumbernya adalah wahyu dari Tuhan khususnya
agama Islam. Seorang ahli sejarah dan kebudayaan dunia barat bernama Prof. H.A.
Gibb menulis dalam bukunya : “Wither Islam” : “Islam is indeed much more than a
system of thologi, it is a complete civilization” (Islam adalah lebih daripada
suatu cara – cara peribadatan saja, tetapi merupakan suatu kebudayaan dan
peradaban yang lengkap). Kelebihan Islam dari agama – agama lain, bahwa Islam
memberikan dasar yang lengkap bagi kebudayaan dan peradaban.[8]
Oleh karena itu agama Islam agama fitrah bagi manusia, agama hakiki yang murni,
terjaga dari kesalahan dan tidak berubah – ubah. Ingatlah ayat suci Al – Qur’an
yang artinya “Hadapkanlah mukamu kepada agama yang benar : fitrah Tuhan yang
telah menjadikan manusia atasnya, tidak dapat mengganti kepada makhluk Tuhan.
Demikianlah Agama yang benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS.
Ar-Ruun : 30).[9] Berdasarkan sumber – suber tersebut maka penulis dapat
menegaskan bahwa Agama mutlak ciptaan Allah SWT dan kebudayaan itu sendiri
hasil pemikiran manusia yang tingkat kebenarannya/kefitrahannya tidak mungkin
melebihi Agama.
IV.
PENUTUP
Dari
uraian tentang “Agama dan Budaya” yang telah dipaparkan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa Agama adalah mutlak ciptaan Allah SWT yang hakiki oleh karena
itu agama dijamin akan kefitrahannya, kemurniannya, kebenarannya, kekekalannya,
dan konstanta atau tidak dapat dirubah oleh manusia sampai kapanpun. Sedangkan
kebudayaan adalah hasil cipta, karya, rasa, karsa dan akal buah budi manusia
untuk mencapai kesempurnaan hidupnya, dimana kebudayaan itu sendiri akan
mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan jaman. Oleh karena itu, penulis
menekankan kepada pembaca bahwa antara agama dan budaya meski memiliki hubungan
namun tidak dapat dicampur adukan.
Demikian makalah ini disususun, semoga dapat menjadi satu dari budaya sarana
dalam menerangkan antara agama dan budaya.
Demikianlah
Contoh Makalah Agama yang dapat saya berikan pada anda, sebelumnya anda harus
edit terlebih dahulu harus di sesuaikan dengan komposisi atau poin poin yang
guru atau dosen anda berikan.
Judul : Contoh Makalah Agama
Deskripsi : Artikel ini menginformasikan tentang Contoh Makalah Agama secara lengkap dan detail.